Jambi, – Awal ceritanya seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) bernama Rina Setia Wati asal kota Jambi mendatangi Polresta Jambi untuk menyelesaikan masalah suaminya yang tersandung masalah hukum.
Setelah sampai di Polresta ajambi Rina bertemu dengan seorang yang bernama Ardy yang mengaku bisa menyelesaikan masalah suami Rina dengan syarat Rina harus memberi sejumlah uang yang besarannyab bervariasi hingga total mencapai uang 90 juta rupiah.
Beberapa hari kemudian Rina diminta mentransfer sejumlah uang ke rekening atas nama Ardy untuk mengurus kasus yang menimpa suami Rina.
Setelah terbujuk dengan kata – kata Ardy yang katanya bisa membebaskan suaminya dari masalah hukum dan Ardi mengaku banyak kenal sama pihak Kejaksaan Negeri Jambi, Rina mentransfer sebanyak dua kali ke rekening Ardy sebesar 17 juta dan 13 juta rupiah.
Setelah uang ditransfer ke rekening Ardy sesuai perjanjian, Rina diharuskan lagi setor langsung kepada Ardy sebesar 60 juta rupiah agar nominal sesuai kesepakatan mereka mencapai 90 juta rupiah.
Selang berapa hari Ardy dan seorang wanita yang diakuinya istrinya mendatangi kediaman Rina untuk mengambil uang 60 juta rupiah, tanpa pikir panjang Rina memberikan uang kepada Ardy lagi sebesar 60 juta.
Setelah total 90 juta rupiah diberikan Rina kepada Ardy, suami Rina tidak kunjung bisa dibebaskan. Saat ditanyaakan kepada Ardy kenapa suaminya tak kunjung dibebaskan Ardy tak pernah lagi merespon Rina.
Bahkan ardy mengeluarkan kata – kata ancaman kepada Rina. “Kalo kau melapor ke Polres bapak aku ado di Polda percuma bae kau laporkan aku” ujar Rina menirukan kata – kata Ardy.
Andi salah seorang aktifis Jambi mengatakan bahwa hal yang terjadi kepada Rina seorang IRT sudah masuk ranah penipuan, pelakunya bisa dijerat dengan UU penipuan.
“Hal ini tentunya sudah masuk ke ranah hukum dan bujuk rayu atas penipuan pasal 378 KUHP dan pasal 493 uu 1/ 2023 yang mengatur tindak pidana penipuan, kami minta pihak APH segera tangkap pelaku,” ujar And.
“Saya akan laporkan saudara Ardy dan istrinya Ke Polda jambi ” ungkap Rina sambil hampir menangis.(tim)