SUNGAI PENUH – Janji Kepala Desa Koto Lebu, Kecamatan Pondok Tinggi, Alparis, soal pengoperasian motor roda tiga untuk penanganan sampah ternyata hanya sebatas wacana. Hingga kini, kendaraan yang dibeli dari dana desa itu justru terparkir di gudang rumah kades dan tak pernah digunakan.
Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat. Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku heran dengan sikap kades yang terkesan tidak serius dalam mengelola persoalan sampah.
“Motor roda tiga itu memang sudah lama dibeli, tapi cuma terparkir di belakang rumah kades. Tidak pernah beroperasi. Kalau memang tidak dianggarkan biaya operasionalnya, berarti kades tidak serius dalam penanganan sampah,” ujarnya.
Tak hanya soal motor roda tiga, warga juga menyoroti keberadaan mesin bajak lahan yang katanya dibeli menggunakan dana desa. Namun, alat tersebut juga tak pernah digunakan ataupun dipinjamkan untuk kebutuhan masyarakat.
Bahkan, sebagian besar warga mengaku tidak tahu-menahu soal adanya pembelian mesin bajak lahan tersebut. Kondisi ini semakin menambah kecurigaan publik terhadap pengelolaan dana desa di bawah kepemimpinan Kades Alparis.
Masyarakat berharap pemerintah desa dapat lebih transparan dalam penggunaan anggaran, sehingga fasilitas yang dibeli benar-benar memberi manfaat nyata, bukan hanya menjadi pajangan di gudang.(***)